Minggu, 21 Desember 2008

SEJARAH PERKEMBANGAN DOCS



ditulis oleh : Adjid, S.Pd.

SELAYANG PANDANG
Hakekat dari sejarah adalah rentetan peristiwa dalam periode tertentu dimana seluruh manusia, bangsa, lingkungan budaya atau kelompok manusia terlibat didalamnya. Suatu sejarah tidak pernah berdiri sendiri akan tetapi mempunyai kaitan atau hubungan dengan peristiwa sejarah sebelumnya oleh sebab itu sejarah akan selalu berkaitan dan berkesinambungan.

Sejarah merupakan pelajaran yang sangat berharga, karena dengan mempelajari sejarah setiap orang akan mendapatkan manfaat atau menarik keuntungan dari pengalaman generasi sebelumnya, baik dari segi positif maupun negatifnya. Untuk hal yang positif perlu dikembangkan terus menerus, sedangkan hal yang negatif harus dihindari agar tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.

Selain dari pada itu sejarah juga dapat menimbulkan semangat juang untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi. Berdasarkan pokok-pokok pikiran diatas maka setiap anggota maupun pengurus DOCS wajib mempelajari secara mendalam akan sejarah perkembangan DOCS secara menyeluruh, sehingga setiap anggota maupun pengurus dapat memahami dan menghayati kehadiran DOCS sebagai salah satu organisasi hobby/penggemar otomotif sepeda motor roda dua pabrikan Honda (C50,C70,C90) di kota Sukabumi Jawa Barat.

SEJARAH KELAHIRAN BOG SUKABUMI
Pada masa awal pembentukan organisasi penggemar sepeda motor pabrikan HONDA (C50,C70,C90) di kota Sukabumi, diwarnai dengan peristiwa suka dan duka yang dialami oleh perintis organisasi ini yang memiliki kesamaan hobby dan pandangan tentang sepeda motor HONDA (C50,C70,C90). Beberapa orang yang berjasa merintis berdirinya organisani ini diantaranya adalah : Bapak Teddy Panthera (almarhum), Bapak Bobby (Om Bob) dan Sdr. Agus Basuki.

Waktu itu, sore hari ditahun 1996 langit Sukabumi cukup cerah, Pak Teddy (almarhum) mengendarai sepeda motor tua kesayangannya yaitu Honda C70 berboncengan dengan Bapak Donny Surya yang ditemani oleh Bapak Cecep dan Bapak Sodik dengan naik sepeda motor yang sama. Dalam perjalanannya mereka terjebak kemacetan lalu lintas disekitar Ramayana sekarang. Karena peduli akan tertib lalu lintas, mereka berinisiatif turun dari sepeda motornya untuk membantu mengatur lalu lintas agar kemacetan dapat segera teratasi. Setelah jalan kembali normal seperti biasa mereka melanjutkan lagi perjalanan.

Dalam perjalanan sayup-sayup terdengar ada suara memanggil namun karena tidak yakin beliau tidak terlalu menghiraukan dan terus melanjutkan perjalanan. Sempat terpikir dibenak beliau, barangkali itu adalah panggilan untuk orang lain. Sesampainya di perlintasan rel kereta api Nyomplong (Lembaga Pemasyarakatan), sepeda motor yang dikendarai Bapak Cecep mogok, seketika itu juga mereka melakukan pemerikasaan mesin motor yang mogok tersebut.

Pada saat melakukan pemeriksaan pada mesin yang mogok tersebut, tiba-tiba datang seseorang yang mengendarai sepeda motor Honda C70, mengenakan jacket kulit warna hitam menghampiri mereka. Mereka saling memperkenalkan diri dan diketahui pengendara Sepeda Motor C70 tersebut adalah Pak Deny dari Bandung yang nota bene adalah putra Sukabumi. Dari pembicaraan tersebut terungkap bahwa Pak Denny yang memangggil-manggil rombongan Pak Teddy dan kawan-kawan disekitar Ramayana. Pak Deny bermaksud akan membicarakan dan mengusulkan untuk dibentuk sebuah perkumpulan/organisasi/club motor bebek Honda (C50,C70, C90) di Sukabumi Jawa Barat.

Untuk Selanjutnya dalam rangka mempererat tali silaturahmi, mereka (Pak Teddy dan rekan-rekan) sering berkumpul di lapangan merdeka (didepan Pendopo Sukabumi) atau di Sukaraja sambil mencari dan mengajak pemilik dan pengendara sepeda motor Honda bebek (C50,C70,C90) untuk bergabung. Tradisi kumpul-kumpul para penggemar motor bebek C50,C70,C90 tersebut hingga saat ini masih tetap berjalan, meskipun dilakukan hanya seminggu sekali, pada hari Sabtu malam minggu di depan Bank Permata Jl. Ahmad Yani Sukabumi.

Waktu terus berjalan, untuk mempererat tali persahabatan antar pemilik, pengendara dan penggemar motor bebek C50,C70,C90 maka dengan mengambil tempat disalah satu penggemar motor bebek C70 saat itu, yaitu di rumah Bapak Guru yang kala itu beralamat di sekitar Jalan Baru (sekarang bernama jalan Jalur) dan dirumah Bapak Deni Rental, mereka membahas rencana dibentuknya organisasi Honda C70 di Sukabumi yang telah lama mereka idam-idamkan.
Dalam kurun waktu yang terus berjalan, satu persatu para pemilik dan penggemar motor bebek Honda C70 mulai bergabung dengan didasari pada satu visi dan kesamaan yaitu hobby dan kecintaannya pada sepeda motor Honda C70. Akhirnya atas kesepakatan bersama, penggemar sepeda motor pabrikan Honda (C50,C70,C90) yang ada di Sukabumi resmi berkumpul untuk membahas kembali organisasi yang akan mereka bentuk. Mereka yang terlibat dalam pembentukan tersebut adalah :

Bp. Teddy (almarhum), Bp. Denny, Bp. Cecep, Bp. Sengseng, Bp. Rudy K (almarhum), Sdr. Agus Basuki, Bp. Baom, Bp. Wawan Prana, Bp. Dios, Bp. Bobby (Om Bob), Bp. Oki, Bp. Tono dan rekan-rekan lain yang total jumlahnya berkisar 17 orang. Mereka sepakat membentuk dan bergabung dalam wadah organisasi bernama BOG Sukabumi (Bebek Owners Group Sukabumi, sebuah oraganisasi motor bebek C70 yang berpusat di kota Bandung). Dengan diketuai oleh Bapak Denny dan menentukan sekretariat sementara di bengkel dinamo milik Bp. Mamun di Jalan Plabuan II Sukabumi.

Berkat kerja keras yang tidak mengenal lelah para anggota dan para perintis saat itu dengan memakai metode face to face, mereka menjalin hubungan dan mengajak pada pengendara sepeda motor Honda C50,C70,C90 untuk bergabung dalam satu wadah BOG Sukabumi.

Beberapa prestasi yang pernah dicapai BOG Sukabumi antara lain :

Pada tahun 1999 dalam sebuah acara di Bandung, BOG Sukabumi pernah mendapatkan predikat sebagai :
1. The Best Custom
2. Terbaik
3. Terceper

Pada Tahun 2000, tepatnya tanggal 25-26 Agustus 2000, BOG Sukabumi mengadakan Jambore Nasional ke 1 Penggemar motor bebek Honda (C50,C70,C90) yang bertempat di Gelanggang Remaja Cisaat Sukabumi dengan peserta jambore yang berasal dari berbagai daerah. Pada acara tersebut puluhan club dari Sumatera dan Jawa turut hadir diataranya :
1. JAL (Jangkrik Antik Lampung)
2. Holobis Koentoel Baris Surabaya
3. I m Hot, Pamulang, Jakarta
4. MOTUBA (Motor Tua Bangka, Bekasi)
5. Motor 70 Club, Bogor
6. BOG (Bebek Owner Group) Bandung
7. Dan beberapa club dari berbagai kota lainnya.

Mereka (para bikers) berkumpul selama dua hari (Sabtu dan Minggu) di GOR Cisaat dan pada hari minggunya diadakan tour ke Perkebunan Teh di Pondok Halimun (sebuah lokasi perkebunan teh di ketinggian 1300 dpl, dikaki gunung gede Jawa Barat) sekalian Gluduk Glundung atau Rolling Thunder menikmati keindahan alam Sukabumi yang sejuk dan Asri. Secara Umum Pelaksanaan Jambore Nasional ke I tahun 2000 berhasil dengan sukses.

PENGGUNAAN NAMA DOCS MENGGANTIKAN BOG SUKABUMI
Disebabkan adanya perbedaan pandangan dan mis understanding antara BOG Bandung dan BOG Sukabumi, maka dengan diprakarsai oleh Bp. Teddy (almarhun), Bp. Rudi K (almarhum), Bp. Bebeng, Bp. Wawan Prana, Bp. Baom, Bp. Jimmy, Bp. Dios, Bp. Rudy CP, Sdr. Derry dan rekan-rekan lainnya, mulailah dibentuk wacana untuk mendirikan Club dan Organisasi tersendiri yang mandiri dan tidak menginduk pada BOG Bandung. Atas usulan salah seorang perintis yaitu Bp. Teddy (almarhum) maka disepakati sebuah nama baru yang akan menggantikan keberadaan BOG Sukabumi yaitu DUCK OWNERS CLUB SUKABUMI atau disingkat dengan DOCS, dengan lambang “BEBEK TERBANG DIBALUT LIDAH API”. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 22 Juni 2001. Sebagai Ketua DOCS yang pertama adalah Bapak Bebeng dengan mengambil sekretariat di Bengkel Rudy Motor, Jalan Plabuhan II No.289 Sukabumi.

Daerah-daerah yang pernah dijelajahi dan dikunjungi oleh DOCS saat itu adalah : Bali, Klaten, Jepara, Banjarnegara, Cirebon, Jogja, Bogor, Sentul, Pamulang, Tanggerang, Banten dan Lampung. Sedangkan Touring yang telah dilakukan oleh DOCS antara lain di : Ujung Genteng, Pelabuhan Ratu, Bogor dan disekitar wilayah Cianjur, Puncak, Sukabumi.

Pada tanggal 3 Nopember 2001 Penggemar Honda C50,C70,C90 Gresik mengundang DOCS Sukabumi untuk berperan serta memeriahkan ulang tahun organisasi mereka. Pada Saat itu menjadi moment pertama DOCS dalam melaksanakan kegiatan keluar daerah dengan membawa dan mengibarkan bendera DOCS yaitu Bebek terbang dibalut Lidah Api. Di Kota Gresik inilah nama DOCS pertama kali berkibar dan mulai dikenal keberadaannya oleh perkumpulan-perkumpulan dan penggemar sepeda motor Honda C-50,C70,C90 dari kota lain yang saat itu menjadi peserta undangan. Dukungan dan spirit terus mengalir dari berbagai daerah diataranya dari Surabaya, Jogjakarta, Tasikmalaya dan Bali. Berbekal dukungan tersebut maka DOCS semakin berkibar dan mengepakkan sayapnya untuk menjelajahi kota-kota tersebut, sehingga DOCS tetap eksis sampai sekarang ini.

IDENTITAS ORGANISASI

Lambang DOCS mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Bebek terbang dibalut Lidah Api melambangkan semangat yang membara untuk mengembangkan tali persahabatan dan kesetiakawanan yang abadi sesama Bikers diseluruh Nusantara.
Dua Puluh Dua Ujung Lidah Api melambangkan tanggal kelahiran DOCS yaitu tanggal 22
Enam warna yang menghiasi lambang menunjukkan Bulan Kelahiran DOCS yaitu bulan Juni 2001


Arti Warna yang terdapat dalam lambang tersebut :
Putih : Kesucian jiwa dan tidak tercela
Merah Menyala : Keberanian, sabar, tenang, dan pantang mundur
Coklat : Semangat yang tetap tinggi tanpa mengenal usia
Kuning : Keagungan dan keluhuran budi pekerti
Biru Muda : Penuh dedikasi yang tinggi serta loyalitas & kesetiakawanan
Hitam : Berwibawa serta bijaksana dalam bertindak.

Secara keseluruhan lambang DOCS mempunyai arti “ Bertekad mengembangkan tali persaudaraan dan kesetiakawanan yang dilandasi oleh semangat kepribadian, bijaksana dalam mengambil sikap pada sesama BIKERS di seluruh Nusantara”

Sukabumi, Juni 2006